Kegiatan Pelatihan Wirausaha untuk KPM PKH Kecamatan Slogohimo |
Oleh Agus Suratno : Koordinator PKH Kabupaten Wonogiri
Wonogiri, 28 Januari 2018. Kebaikan bisa dikerjakan oleh siapa saja dan untuk siapa saja. Tolong menolong tak mengenal latar belakang pelakunya. Kebaikan dapat menggerakkan siapa saja untuk mau dan terlibat memperbaiki hidupnya dan orang-orang di sekelilingnya untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
“Lebih baik melakukan daripada tidak samasekali” Semboyan inilah yang tampaknya dipegang teguh oleh Fahri Sutedja alias Tsalasa Arkhan Fahrizal Amrullah salah satu Pendamping PKH di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri yang pernah mendapatkan penghargaan Pemuda Pelopor bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten Wonogiri tahun 2015.
Fahri Sutedja, sosok yang pemuda yang berbeda dengan lainnya. Dibesarkan di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) selama kuliah Fahri Sutedja adalah pelopor di Bidang ketahanan Pangan melalui kepeloporannya membuat Wirausaha Sosial dengan merintis Peternak Bekek dan Centra Pembutan Telur asin di Lingkungannya. Bukan cuma untung semata menjadi tujuannya. Meski terlahir dari keluarga pas- pasan yaitu ayahnya yang Guru SD dan ibunya seorang Ibu Rumah tangga. Bukan berarti hidupnya segalanya tentang uang.
Berangkat dari modal kantong pribdi alhamdulilah dalam memberikana pembinaan kepada KPM saat ini sudah berkembang baik yang awalnya hanya 5 orang saja sekarang sudah berkembang menjadi 30 KPM dalam pembuatan telur asin, yang mana dalam satu bulan 1 KPM mampu memproduksi 1000 butir telut untuk di jual ke toko-toko. Bahkan Mantan Wakil Bupati Wonogiri, Yuli Handoko juga pernah memberikan hadiah dan penghargan kepada Fahri, pada saat hari sumpah pemuda atas kepeloporannya. Selain menerimaan penghargaan Pemuda Pelopor bidang pangan di tahun 2015, Fahri Sutedja juga meraih juara 1 Lomba Kewirausahaan Pemuda Berprestasi. Pemdamping ini mengembangkan usaha ternak Bebek dan Telur Asin dengan membuat centra usaha untuk KPM dampingannya. Usaha itu diberi nama Centra Usaha GRANAT (Gerakan Nasional Telur Asin).
Lewat motifasinya dan pengamatannya pada masalah di wilayah dampingannya sebagai pendamping PKH, Fahri panggilan akrabnya menggerakkan sejumlah kegiatan produktif sebagai solusi untuk membantu KPM dalam mengatasi perekonomian di dalam keluarganya, dengan memberikan edukasi kepada KPM untuk dilatih dan dibina dalam pembuatan Telur Asin, Sebagai generasi muda dan sebagai Pendamping PKH , Memberiakn motifasi bersikap pantang berpangku tangan sebab perubahan haruslah dijemput bukan dinanti.
Gagasan tersebut disambut baik oleh ibu-ibu di KPM PKH. Di Sela-sela setelah selesai bercocok tanam di sawah, para ibu mengisi waktu kosong dengan membuat telur asin sehingga hasil kreasi dalam membuat telur asin tersebut telah dapat menembus di beberapa Wilayah di Kabupaten Wonogiri dan bahkan ada beberapa di luar kota Wonogiri. Fahri Sutedja berprinsip agar kita jangan mau dikendalikan oleh keadaan, bahkan justru seharusnya kita-lah tuan yang memperbaiki keadaan tersebut. Ungkap Fahri dalam memberikan motifasi kepada KPM tersebut.
Aktivitasnya dalam pendampingan dalam membuat telur asin serta keterampilan hidup bagi KPM PKH diakui Fahri semata-mata berlandaskan kepentingan kemanusiaan dan peradaban. Fahri juga berbagi resep suksesnya: "Cintai pekerjaanmu, Prioritaskan kualitas dan Lakukan dengan kontinuitas."
“Lebih baik melakukan daripada tidak samasekali” Semboyan inilah yang tampaknya dipegang teguh oleh Fahri Sutedja alias Tsalasa Arkhan Fahrizal Amrullah salah satu Pendamping PKH di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri yang pernah mendapatkan penghargaan Pemuda Pelopor bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten Wonogiri tahun 2015.
Mengantar Oder |
Berangkat dari modal kantong pribdi alhamdulilah dalam memberikana pembinaan kepada KPM saat ini sudah berkembang baik yang awalnya hanya 5 orang saja sekarang sudah berkembang menjadi 30 KPM dalam pembuatan telur asin, yang mana dalam satu bulan 1 KPM mampu memproduksi 1000 butir telut untuk di jual ke toko-toko. Bahkan Mantan Wakil Bupati Wonogiri, Yuli Handoko juga pernah memberikan hadiah dan penghargan kepada Fahri, pada saat hari sumpah pemuda atas kepeloporannya. Selain menerimaan penghargaan Pemuda Pelopor bidang pangan di tahun 2015, Fahri Sutedja juga meraih juara 1 Lomba Kewirausahaan Pemuda Berprestasi. Pemdamping ini mengembangkan usaha ternak Bebek dan Telur Asin dengan membuat centra usaha untuk KPM dampingannya. Usaha itu diberi nama Centra Usaha GRANAT (Gerakan Nasional Telur Asin).
Lewat motifasinya dan pengamatannya pada masalah di wilayah dampingannya sebagai pendamping PKH, Fahri panggilan akrabnya menggerakkan sejumlah kegiatan produktif sebagai solusi untuk membantu KPM dalam mengatasi perekonomian di dalam keluarganya, dengan memberikan edukasi kepada KPM untuk dilatih dan dibina dalam pembuatan Telur Asin, Sebagai generasi muda dan sebagai Pendamping PKH , Memberiakn motifasi bersikap pantang berpangku tangan sebab perubahan haruslah dijemput bukan dinanti.
Gagasan tersebut disambut baik oleh ibu-ibu di KPM PKH. Di Sela-sela setelah selesai bercocok tanam di sawah, para ibu mengisi waktu kosong dengan membuat telur asin sehingga hasil kreasi dalam membuat telur asin tersebut telah dapat menembus di beberapa Wilayah di Kabupaten Wonogiri dan bahkan ada beberapa di luar kota Wonogiri. Fahri Sutedja berprinsip agar kita jangan mau dikendalikan oleh keadaan, bahkan justru seharusnya kita-lah tuan yang memperbaiki keadaan tersebut. Ungkap Fahri dalam memberikan motifasi kepada KPM tersebut.
Aktivitasnya dalam pendampingan dalam membuat telur asin serta keterampilan hidup bagi KPM PKH diakui Fahri semata-mata berlandaskan kepentingan kemanusiaan dan peradaban. Fahri juga berbagi resep suksesnya: "Cintai pekerjaanmu, Prioritaskan kualitas dan Lakukan dengan kontinuitas."