Home » » Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat

Dipublikasikan Oleh AMC pada Jumat, 31 Juli 2020 | Jumat, Juli 31, 2020

Pemberdayaan Masyarakat (gambar: edukaloka)

Pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi berabagi masalah dalam kehidupan, masalah tersebut misalnya saja masalah ekonomi, sosial, dan masalah lainnya. Meskipun begitu tak jarang diantara kita masih merasa kebingungan dalam memberikan pengertian pemberdayaan masyarakat.

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah sumber daya yang bisa menjadi kekayaan seluruh bangsa, sehingga mampu melahirkan modal bagi kejayaan masa depan. Sumber daya yang dimiliki oleh setiap manusia disebut dengan SDM (Sumber Daya Manusia). Setiap manusia memiliki sumber dayanya, meskipun begitu tidak setiap manusia mampu mengembangkan ketrampilannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemberdayaan.

Sedangkan pengertian pembeberdayaan manurut para ahli, salah satunya Kartasasmita (1996) mengartikan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang menerangkan tentang nilai-nilai sosial. Sehingga disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses di mana masyarakat yang dalam kondisi ketidakberdayaan dibantu menjadi sadar akan potensi yang dimiliki untuk dapat hidup mandiri mengatasi masalah-masalah kehidupannya dengan cara pelatihan ketrampilan, memotivasi dan memberikan dorongan baik sarana maupun prasarana.

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Berikut adalah konsep pemberdayaan menurut Soekanto, 1987:63 dan Fahrudin (2011:173), yaitu :

1. Tahap Persiapan (Engangement)
Pada tahapan awal yaitu menentukan tempat beserta izinnya, SDM seperti pelatih dan kader pendamping sesuai kriteria yang ditentukan dan anggaran. Pada tahap persiapan terdapat 2 kegiatan yang harus dilakukan. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. 
  • Persiapan petugas : tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker, 
  • penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif
2. Tahap Pengkajian (Assessment)
Pada tahap assesment dilakukan oleh petugas untuk mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan dan potensi sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah atau masyarakat untuk dilakukan pemberdayaan. Proses penghkajian bisa dilakukan oleh salah satu petugas atau kelompok dalam masyarakat.
Tidak semua masyarakat sasaran memiliki ketrampilan dalam kelompok usahanya. Oleh karena itu, pemerintah memberikan pelatihan sesuai minat masyarakat. Awalnya menyebarkan kuesioner mengenai identitas mereka, profesi mereka, dan keinginan mereka berdasarkan pilihan pelatihan yang sudah disediakan. Langkah selanjutnya adalah memfokuskan kegiatan pada masyarakat yang benar-benar tertarik, pemberiaan bantuan hingga menyadarkan masyarakat.
3. Tahap Perencanaan Alternatif Program
Perencanaan dalam program ini terkait visi dan misi program, sasaran program, rencana teknis, operasional, strategi, serta anggaran. Setelah dilakukan assesment oleh petugas maka selanjutnya adalah perencanaan program dengan melibatkan masyarakat.  petugas melibatkan masyarakat untuk berfikir memecahkan masalah yang telah dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan 
4. Tahap Pemformalisasi Rencana Aksi
Pada tahapan ini agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Di samping itu juga petugas membantu untuk memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana
5. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan
Setelah dilakukan empat tahapan diatas maka diharapkan program-program pemberdayaan masyarakat yang telah disetujui dijalankan dengan baik. peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik melenceng saat di lapanga.
Setelah dilakukan assesment oleh petugas maka selanjutnya adalah perencanaan program dengan melibatkan masyarakat.  petugas melibatkan masyarakat untuk berfikir memecahkan masalah yang telah dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan 
Tahapan ini terdiri dari tiga langkah kegiatan yakni kegiatan pelaksanaan pelatihan, pendataan peserta pelatihan, dan monitoring pelatihan.
6. Tahap Evaluasi
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
Tahapan ini terdiri dari kegiatan pasca pelatihan di mana dilakukan pendampingan kelompok dan juga monitoring dan evaluasi pasca pelatihan Pemantauan secara teratur mengenai perkembangan yang dihasilkan akan menjadi pertimbangan proses pemberdayaan karena indikator keberhasilan
7. Tahap Terminasi
Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti.

Contoh Pemberdayaa Masyarat
Contoh pemberdayaan masyarakat disini bisa dilakukan pada daerah yang dikenal dengan kriminalisasi, seperti Dolly. Dolly adalah nama salah satu kawasan lokalisasi pelacuran yang terletak di  daerah Jarak, Pasar Kembang kawasan Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur. Kelurahan Putat Jaya memiliki luas wilayah 1,36 km²,  ketinggian 4 meter, terdiri dari 102 RT dan 14  RW dengan jumlah penduduk 43.229 serta kepadatan penduduk 28.578 jiwa/km². Kawasan ini berupa jalan dengan lebar sekitar 5 meter beraspal cukup halus (Fatkhullah et al, 2013).
Semenjak penutupan Dolly 19 Juni 2014, ribuan masyarakat yang menggantungkan pekerjaan di kawasan Dolly kehilangan penghasilan yang jumlah setiap harinya cukup besar. Seperti halnya data penelitian terkait wisma bertarif 80 ribu misalnya, di kelas ini ada 23 Wisma dengan jumlah PSK sekitar 10 orang di setiap wisma, dan setiap malam melayani minimal 3 tamu per PSK, omzet wisma tersebut bisa mencapai 55,2 juta per malam. Bahkan untuk parkir juga demikian, potensi uangnya cukup besar.
Dari hitungan koran Surabaya Pagi di lokasi tersebut ada sekitar 18 titik parkir. Untuk sepeda motor dikenai tarif  3 ribu – 5 ribu dan mobil bertarif 10 ribu. Padahal berdasarkan beberapa sumber motor yang diparkir bisa mencapai 500 unit semalam. Katakan rata-rata tarif 5 ribu maka pemasukan bisa mencapai 25 juta per malam. Sehingga penutupan Dolly berdampak pada meningkatkannya jumlah pengangguran terbuka (Fatkhullah et al, 2013).
Dengan adanya pengangguran terbuka inilah kemudian dilakukan pemberdayaan masyarakat seperti dilakukannya pelatihan tentang kewirausahaan, industri rumah tangga, dan pemberdayaan lainnya.
Demikianlah pembahasan tentang “Pemberdayaan Masyarakat”, semoga bermanfaat.

Sumber : dikutip dari berbagai sumber
Share this article :

WEBSITE RESMI PKH

https://pkh.kemsos.go.id

KONTAK PENGADUAN :
1500299

EMAIL PENGADUAN :
1. pengaduan@pkh.kemsos.go.id
2. contactcenter@pkh.kemsos.go.id

KALIMAT BIJAK HARI INI

KREDO PEMBERDAYAAN

Datangilah mereka...
Tinggallah bersama mereka...
Belajarlah dari mereka...
Cintailah mereka...
Mulailah dari apa yang mereka ketahui...
Bangunlah dari apa yang mereka miliki...

Setelah berhasil, biarkan mereka tampil di depan untuk mengatakan dan menceritakan keberhasilannya.

Wikipedia

Hasil penelusuran

SAHABAT PKH INDONESIA

Published by : Warung Baik
Copyright © 2013. PKH ON THE SPOT - All Rights Reserved
Created and Support by A.M.C. Purnama
Proudly powered by Blogger