(Hasil Kreatifitas Pendamping PKH Kecamatan Batuwarno Kab. Wonogiri) |
Oleh: Agus Suratno, Korkab PKH Wonogiri.
Wonogiri, 26 Januari 2018. Berawal dari sebuah ide berbelanja pendamping PKH Kecamatan Batuwarno mendapatkan inisiatif untuk membuat pelatihan bagi KPM yang berkompeten membuat kerajinan baru. Pendamping sadar bahwasannya sebagai pendamping sosial tentunya memiliki skill dan kemampuan lain untuk membuat keadaan KPM agar lebih baik. Oleh karena itu Pendamping Kecamatan Batuwarno membuat pelatihan pembuatan “TAS RAJUT” yang dilakukan setiap pertemuan seminggu sekali.
Skill ini dimiliki oleh Pendamping Dwi Hartanto selaku Pendamping PKH Kecamatan Batuwarno karena sebagai Pendamping beliau mempunyai usaha sampingan berupa pembuatan TAS RAJUT. Dibantu dengan inisiatif pendamping lain yaitu Nova Suryati dan Alan Dewangga selaku pendamping PKH Kecamatan Batuwarno untuk melakukan pelatihan di desa lain Pendamping bekerja sama untuk melakukan pelatihan bagi KPM yang notabene memiliki ketrampilan dalam hal RAJUT MERAJUT.
Pelatihan ini dilakukan secara bertahap setiap minggu nya di sela sela Pertemuan Kelompok, rencananya Pelatihan ini akan Dilakukan bersama Desa Lain.Pelatihan tahap pertama dilakukan di Desa Kudi, Dusun Pundung, Kecamatan Batuwarno, kabupaten Wonogiri. Tahap Pertama adalah dengan membuat Kepala Rajutan.
Tahap ini adalah tahap awal untuk membuat Tas Rajutan. Tahap ini adalah dasar merajut dari benang Kur, dengan alat tangan yang terampil. Pelatihan dilakukan dari mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.Dalam 3 jam sesuai dengan arahan Pendamping, KPM sudah mampu membuat Rajutan awal untuk bagian Kepala Tas/Dompet. Pelatihan tahap awal ini diikuti oleh 11 KPM yang berkompeten untuk melakukan hal itu.Karena proses yang begitu panjang Tahapan awal pembuatan Tas Rajut ini dilakukan di rumah peserta PKH. Dan setelah jadi pada tanggal 6 Februari 2018 akan dilakukan pelatihan Tahap 2.
Tahap ini adalah tahap awal untuk membuat Tas Rajutan. Tahap ini adalah dasar merajut dari benang Kur, dengan alat tangan yang terampil. Pelatihan dilakukan dari mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.Dalam 3 jam sesuai dengan arahan Pendamping, KPM sudah mampu membuat Rajutan awal untuk bagian Kepala Tas/Dompet. Pelatihan tahap awal ini diikuti oleh 11 KPM yang berkompeten untuk melakukan hal itu.Karena proses yang begitu panjang Tahapan awal pembuatan Tas Rajut ini dilakukan di rumah peserta PKH. Dan setelah jadi pada tanggal 6 Februari 2018 akan dilakukan pelatihan Tahap 2.
Maksud Pelatihan ini adalah dengan memanfaatkan skill lain dari pendamping PKH yang notabene mempunyai skill lain yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan KPM lebih lanjut. Untuk Proses yang lebih lanjut, rencananya Pendamping akan melakukan koordinasi dengan pemilik Toko Disekitar Kecamatan Batuwarno untuk mau menjual produk ini. Selain itu Pendamping juga akan melakukan online shop untuk penjualan tas rajut ini, dan rencana kedepan nya hasil dari Rajutan KPM akan di beli setengah jadi oleh Pendamping untuk finishing dan akan di jual di Pasar. Kedepannya diharapkan penjualan tas ini dapat difasilitasi oleh pihak Dinas maupun Kecamatan agar dapat membantu penyaluran hasil kreasi ibu ibu KPM PKH dengan pengenalan ke publik yang biasanya dilakukan ketika ada event event tertentu.
Hasil kerajinan kelompok |
Untuk tahapan lebih lanjut pelatihan ini akan dilakukan di kecamatan Batuwarno dengan ijin Bapak Camat Teguh Waluyatmo, S.Sos, M.Si untuk masalah tempat. Di desa lain sudah dilakukan sosialisasi melalui pertemuan kelompok untuk ikut dalam pelatihan ini.Ada beberapa dari KPM yang notabene pernah melakukan pelatihan tas dari bungkus kopi, sehingga pemilihan KPM yang berkompeten untuk ini lebih mudah.
Untuk tahapan ini perlu melihat hasil dari kelompok Desa Kudi yang sudah berjalan, sehingga ketika Pelatihan yang lebih lanjut untuk Desa Lain ada KPM yang tahu dan bisa mengajari KPM Desa lain dalam hal merajut. Tahapan awal ini akan dilakukan pelatihan membuat kerajinan yang lebih kecil dan motif yang sederhana berupa Dompet/Gelang yang berbahan dari Benang Kur.